Sedang
liburan di Solo? Ngerasa susah tidur gara-gara perut keroncongan atau
iseng nggak ada kerjaan sambil nungguin siaran langsung Bola ? Tenang…
Saat-saat yang menyebalkan tersebut bisa langsung terobati setelah Anda
mencoba kuliner khas kota yang juga dikenal dengan sebutan Surakarta
ini. Ya, silahkan langsung menyambangi berbagai warung penjaja gudeg
yang banyak tersebar di seantero penjuru kota Solo.
Berbeda
dengan gudeg kebanyakan, salah satu gudeg ternama di kota yang
dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi tersebut dihiasi dengan
topping berupa kaki ayam atau yang akrab disebut dengan nama gudeg cakar
atau ceker. Hmmm… Rasa ngantuk yang tadinya sempat hinggap di pelupuk
mata perlahan mulai pergi setelah hidung mencium aroma manis dari gudeg
tersebut. warung gudeg yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, baru
buka jam 01.30 sampai 04.00 pagi
Meski dicecar dengan udara dingin tengah malam, antrian pengunjung
seringkali mengular. Mereka rela bersabar demi mendapatkan seporsi nasi
gudeg dengan sambel kerecek dan empat cakar ayam. Mobil berplat luar
kota sudah biasa singgah untuk makan warung ini untuk dilayani seorang
wanita tua yang meracik menu gudeg ceker. Saat makan, ada yang memilih
duduk lesehan dan ada pula yang menikmati di bangku yang disedikan.
Agak berbeda rasa gudegnya. Gudeg ceker ini rasanya gurih, berbeda pada
kebanyakan gudeg yang berasa manis. Cakar ayamnya begitu empuk yang
dimasak dalam kuah santan dalam waktu lama. Sekali gigit, lepaslah kulit
dan tulang mudanya. Mantab! Porsinya juga tidak terlalu kebanyakan.
KALAU KE SOLO JANGAN LUPA MAMPIR...
Sedang
liburan di Solo? Ngerasa susah tidur gara-gara perut keroncongan atau
iseng nggak ada kerjaan sambil nungguin siaran langsung Bola ? Tenang…
Saat-saat yang menyebalkan tersebut bisa langsung terobati setelah Anda
mencoba kuliner khas kota yang juga dikenal dengan sebutan Surakarta
ini. Ya, silahkan langsung menyambangi berbagai warung penjaja gudeg
yang banyak tersebar di seantero penjuru kota Solo.
Berbeda dengan gudeg kebanyakan, salah satu gudeg ternama di kota yang dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi tersebut dihiasi dengan topping berupa kaki ayam atau yang akrab disebut dengan nama gudeg cakar atau ceker. Hmmm… Rasa ngantuk yang tadinya sempat hinggap di pelupuk mata perlahan mulai pergi setelah hidung mencium aroma manis dari gudeg tersebut. warung gudeg yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, baru buka jam 01.30 sampai 04.00 pagi
Meski dicecar dengan udara dingin tengah malam, antrian pengunjung seringkali mengular. Mereka rela bersabar demi mendapatkan seporsi nasi gudeg dengan sambel kerecek dan empat cakar ayam. Mobil berplat luar kota sudah biasa singgah untuk makan warung ini untuk dilayani seorang wanita tua yang meracik menu gudeg ceker. Saat makan, ada yang memilih duduk lesehan dan ada pula yang menikmati di bangku yang disedikan.
Agak berbeda rasa gudegnya. Gudeg ceker ini rasanya gurih, berbeda pada kebanyakan gudeg yang berasa manis. Cakar ayamnya begitu empuk yang dimasak dalam kuah santan dalam waktu lama. Sekali gigit, lepaslah kulit dan tulang mudanya. Mantab! Porsinya juga tidak terlalu kebanyakan.
KALAU KE SOLO JANGAN LUPA MAMPIR...
Berbeda dengan gudeg kebanyakan, salah satu gudeg ternama di kota yang dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi tersebut dihiasi dengan topping berupa kaki ayam atau yang akrab disebut dengan nama gudeg cakar atau ceker. Hmmm… Rasa ngantuk yang tadinya sempat hinggap di pelupuk mata perlahan mulai pergi setelah hidung mencium aroma manis dari gudeg tersebut. warung gudeg yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, baru buka jam 01.30 sampai 04.00 pagi
Meski dicecar dengan udara dingin tengah malam, antrian pengunjung seringkali mengular. Mereka rela bersabar demi mendapatkan seporsi nasi gudeg dengan sambel kerecek dan empat cakar ayam. Mobil berplat luar kota sudah biasa singgah untuk makan warung ini untuk dilayani seorang wanita tua yang meracik menu gudeg ceker. Saat makan, ada yang memilih duduk lesehan dan ada pula yang menikmati di bangku yang disedikan.
Agak berbeda rasa gudegnya. Gudeg ceker ini rasanya gurih, berbeda pada kebanyakan gudeg yang berasa manis. Cakar ayamnya begitu empuk yang dimasak dalam kuah santan dalam waktu lama. Sekali gigit, lepaslah kulit dan tulang mudanya. Mantab! Porsinya juga tidak terlalu kebanyakan.
KALAU KE SOLO JANGAN LUPA MAMPIR...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar