OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR DI KABUPATEN PELALAWAN RIAU (hanya ada di Indonesia)
Bono
atau Gelombang Bono adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena
disebabkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu
menuju hilir. Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk
Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah
menjadi cerita secara turun temurun. Bono sendiri adalah bahasa
Pelalawan yang berarti benar.
Bagi dunia peselancar (surfer)
maupun wisatawan dari luar, Ombak Bono Kampar adalah sebuah penemuan
yang mengagumkan. Dulu Ombak Bono atau gelombang Sungai Kampar sebagai
sosok yang menakutkan, tetapi kini justru menjadi Wisata Andalan bagi
Pelalawan dan juga Provinsi Riau.
Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam tahun
Arab yang biasa disebut penduduk sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan
Purnama". Biasanya "gelombang Bono" atau "Ombak Bono" yang besar terjadi
pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut.
Gelombang
yang terjadi biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air
Kuala Kampar. Selain itu, Bono juga terjadi pada setiap "bulan mati"
yaitu akhir bulan dan awal bulan (tanggal 1) Tahun Arab.
Lokasi
Ombak Bono atau gelombang Bono Sungai Kampar dapat kita jumpai di
Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Ada beberapa
titik yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk melihat Ombak Bono
salah satunya adalah Tanjung Sebayang atau Tanjung Bayang-Bayang, Di
Tanjung Sebayang ini Pemerintah kabupaten Pelalawan telah menyediakan
sebuah Pondok untuk masyarakat yang ingin menikmati Gelombang Bono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar