Minggu, 07 April 2013

GUDEG PAWON, JOGJAKARTA INDONESIA

Yogyakarta memang sudah terkenal dengan menu makanannya yang bernama gudeg, hal ini juga ditunjukkan banyak masyarakat Yogyakarta yang berjualan menu makanan khas tradisional Yogyakarta ini. Namun ada satu yang memiliki rasa Gudeg yang memiliki citarasa lebih yaitu Gudeg olahan mbah Prapto Widarso.

Mbah Prapto pemilik dari Gudeg Pawon (Gudeg Dapur) yang berada di jalan Janturan No 36-38, Glagah. Untuk menemukan lokasi tepatnya cukup mudah.Jika anda dari Pamela yang berada di Jalan Kusumanegara dan setelah melewati Universitas Teknologi Yogyakarta perhatikan ada keramaian disekitar daerah itu.

Di sebut Gudeg Pawon dikarenakan Mbah Prapto tidak berjualan di suatu lokasi strategis pada umumnya orang berjualan akan tetapi langsung berjualan di dalam dapurnya (pawon).

Pada awalnya sekitar tahun 1952, mbah Prapto sempat berjualan keliling yang kemudian membuka warung kecil yang menyajikan Gudeg di Pasar Sentul. Ketika Gudeg tidak habis, dijual dirumah dan tetangganya sering berdatangan membeli gudeg-nya. Namun tak disangka-sangka ternyata hingga sekarang pawon miliknya selalu didatangi penikmat gudeg. yang datang ke Gudeg Pawon pun juga tak main-main, kebanyakan dari luar kota bahkan ada pula turis yang ke pawonnya mbah Prapto.

Mengenai tempat duduk untuk menyantap gudeg, sepertinya memang diberi kebebasan untuk memilih ingin duduk dimana. Ada bangku, tikar, didalam rumah ataupun diluar rumah juga tersedia tempat duduk.

Gudeg Pawon hanya buka di malam hari sehingga jika perut keroncongan di malam hari langsung saja meluncur ke rumahnya Mbah Prapto ini. Mulai buka pukul 23.30 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB akan tetapi biasanya gudeg sudah habis dahulu sebelum jam tersebut.

Lokasi kuliner yang unik ini memang banyak digemari oleh penikmat Gudeg selain citarasanya ternyata suasana dapur tradisional yang hangat karena tungku serta menu yang masih hangat dihidangkan sepertinya memang menjadi kesenangan tersendiri yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Hal ini terlihat semakin banyak berdatangan walaupun berjualan hingga larut malam.

CUMA ADA DI JOGJA, DI NEGARA LAIN TIDAK ADA
GUDEG PAWON, JOGJAKARTA INDONESIA

Yogyakarta memang sudah terkenal dengan menu makanannya yang bernama gudeg, hal ini juga ditunjukkan banyak masyarakat Yogyakarta yang berjualan menu makanan khas tradisional Yogyakarta ini. Namun ada satu yang memiliki rasa Gudeg yang memiliki citarasa lebih yaitu Gudeg olahan mbah Prapto Widarso.

Mbah Prapto pemilik dari Gudeg Pawon (Gudeg Dapur) yang berada di jalan Janturan No 36-38, Glagah. Untuk menemukan lokasi tepatnya cukup mudah.Jika anda dari Pamela yang berada di Jalan Kusumanegara dan setelah melewati Universitas Teknologi Yogyakarta perhatikan ada keramaian disekitar daerah itu.

Di sebut Gudeg Pawon dikarenakan Mbah Prapto tidak berjualan di suatu lokasi strategis pada umumnya orang berjualan akan tetapi langsung berjualan di dalam dapurnya (pawon).

Pada awalnya sekitar tahun 1952, mbah Prapto sempat berjualan keliling yang kemudian membuka warung kecil yang menyajikan Gudeg di Pasar Sentul. Ketika Gudeg tidak habis, dijual dirumah dan tetangganya sering berdatangan membeli gudeg-nya. Namun tak disangka-sangka ternyata hingga sekarang pawon miliknya selalu didatangi penikmat gudeg. yang datang ke Gudeg Pawon pun juga tak main-main, kebanyakan dari luar kota bahkan ada pula turis yang ke pawonnya mbah Prapto.

Mengenai tempat duduk untuk menyantap gudeg, sepertinya memang diberi kebebasan untuk memilih ingin duduk dimana. Ada bangku, tikar, didalam rumah ataupun diluar rumah juga tersedia tempat duduk.

Gudeg Pawon hanya buka di malam hari sehingga jika perut keroncongan di malam hari langsung saja meluncur ke rumahnya Mbah Prapto ini. Mulai buka pukul 23.30 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB akan tetapi biasanya gudeg sudah habis dahulu sebelum jam tersebut.

Lokasi kuliner yang unik ini memang banyak digemari oleh penikmat Gudeg selain citarasanya ternyata suasana dapur tradisional yang hangat karena tungku serta menu yang masih hangat dihidangkan sepertinya memang menjadi kesenangan tersendiri yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Hal ini terlihat semakin banyak berdatangan walaupun berjualan hingga larut malam.

CUMA ADA DI JOGJA, DI NEGARA LAIN TIDAK ADA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar